Berdasarkan
jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai karbon, maka atom
C dibedakan menjadi :
a. Atom C
primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
b. Atom C
sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
c. Atom C
tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
d. Atom C
kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.
• atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10
(warna hijau)
• atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6
(warna biru)
• atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning)
• atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna
merah)
Berdasarkan
bentuk rantai karbonnya :
• Hidrokarbon
alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/terbuka yang jenuh (ikatan
tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau alkuna).
• Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon
dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).
• Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon
dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan
rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi)
Selanjutnya
dalam artikel ini saya batasi membahas hidrokarbon rantai terbuka (alifatik)
saja….
Berdasarkan
ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas
:
1. Alkana
(CnH2n+2)
2. Alkena
(CnH2n)
3. Alkuna
(CnH2n-2)
Keterangan : n
= 1, 2, 3, 4, …….dst
Alkana
(Parafin)
adalah
hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja.
sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh….karena jumlah atom Hidrogen dalam
tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena
menjadi dasar penamaan senyawa2 karbon lainnya.
Sifat-sifat
Alkana
Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C
rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
Disebut golongan parafin karena affinitas
kecil (sedikit gaya gabung)
Sukar bereaksi
Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada
suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu
kamar adalah padat
Titik didih makin tinggi bila unsur C nya
bertambah…dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih
yang lebih rendah
Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut
non polar
Massa jenisnya naik seiring dengan
penambahan jumlah unsur C
Merupakan sumber utama gas alam dan
petrolium (minyak bumi)
Rumus umumnya
CnH2n+2
Deret homolog
alkana
Deret homolog
adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama,
mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2
atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang
yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat
deret homolog alkana :
o Mempunyai
sifat kimia yang mirip
o Mempunyai
rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr
antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang
rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
n Rumus Nama
1. CH4 = metana
2 . C2H6 =
etana
3 . C3H8 = propana
4. C4H10 = butana
5. C5H12 = pentana
6. C6H14 = heksana
7. C7H16 = heptana
8. C8H18 = oktana
9. C9H20 = nonana
10. C10H22 = dekana
11. C11H24 = undekana
12. C12H26 = dodekana
TATA NAMA
ALKANA
1. Nama alkana
didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau
lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang
merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika
terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah
seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan
sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang
digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang
yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih
dulu dari metil ).
5. Nomor cabang
dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak
cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
• Cabang yang
urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
• Cabang yang
jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
Contoh :
Apakah nama
idrokarbon di bawah ini ?
pertama kali
kita tentukan rantai utamanya…..Rantai utama adalah rantai terpanjang :
Urutan penamaan
: nomor cabang – nana cabang – nama
rantai induk
jadi
namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada
metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad “e” lebih dahulu dari “m”).
karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah awalan “di”
yang artinya “dua”. karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai
utamanya bernama : oktana.
Kegunaan
alkana, sebagai :
• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber
hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku
untuk senyawa organik lain
• Bahan baku
industri
Alkena (Olefin)
merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat
Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk
minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat
tidur –> 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih
reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat
dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada
proses “cracking”
Rumus umumnya
CnH2n
TATA NAMA
ALKENA
hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan
perbedaan :
Rantai utama harus mengandung ikatan
rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana
dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena. Sehingga pemilihan rantai atom C
terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan kirinya dan dipilih
sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di
depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung
sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
Urutan nomor posisi rantai cabang sama
seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai
utama.
Contoh
:
menpunyai
rantai utama……
penghitungan
atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap….sebelah kiri ikatan
rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua
pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah….kedua2nya sama2 menambah 4
atom C namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang
sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang.
Jadi
namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena
1 pentena dapat
diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh tidak
ditulis….sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan
urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah kanan….
Kegunaan Alkena
sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
bahan baku industri plastik, karet
sintetik, dan alkohol.
Alkuna
merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun
lebih reaktif.
Rumus umumnya
CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena….namun
akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna
sebagai :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk
mengelas besi dan baja.
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain.
Alkil Halida
(Haloalkana)
Senyawa alkil
halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu
unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Sifat fisika
Alkil Halida :
Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana
dengan jumlah unsur C yang sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut organik tertentu.
Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro
lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil
Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa
hidrokarbon
X = Br (bromo),
Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan
letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
Alkil halida primer, bila diikat atom C
primer
Alkil halida sekunder, bila diikat atom C
sekunder
Alkil halida tersier, bila diikat atom C
tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br
Primer sekunder tersier
Pembuatan Alkil
Halida
Dari alkohol
Halogenasi
Adisi hidrogen halida dari alkena
Adisi halogen dari alkena dan alkuna
selamat malam,saya ingin bertanya : bagaimana penamaan NH2CH2CH2OH dalam nomenklatur.terimakasih.
BalasHapusterimakasih atas pertanyaannya. saya akan mencoba menjawab.
BalasHapusNama senyawa ini dikonstruksi dengan cara sebagai berikut: [NH2CH2CH2OH]
-Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et"
-Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an"
-Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2).
-Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dariamina, dan akhiran dari alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah "anol".
-Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu ia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
-Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".
Dan selanjutnya terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC menjadi sangat panjang untuk digunakan dan dapat diterapkan.
terima kasih :)